Sabtu, 22 November 2008

do not lying on ur self .

Terkadang memang ga enak kalau kita membohongi diri sendiri. Seolah-olah meng-cover semua situasi dan kondisi yang sebenarnya yang sedang kamu hadapi. Bisa aja kita ga sadar atas suatu bagian hidup yang lagi kita jalani. Ga sadar kalau kita udah tau apa jawaban dari pertanyaan kita sejak awal. Tapi kamu merasa, kamu ingin sedikit bermain dan mecoba “senang-senang” dulu lah di part-life yang satu ini. Seperti ada magnet yang terus menerus menarik kamu untuk stay disitu dalam jangka waktu yang ga sebentar juga. Setelah sekian lama bermain, kamu baru merasa penasaran dan ingin bertanya “apa saya hanya penasaran atas semua ini ? atau saya sudah terlibat dalam hubungan yang tidak biasa ?”

Yup. Hanya dua pertanyaan itu yang meluncur di otak saya. Kadang saya juga berfikir. Untuk apa saya berbagi dengan nya ? apa yang saya inginkan atas apa yang saya dan dia lakukan !? hmm..

Bingung. Mungkin itu yang saya dapat. Beberapa teman saya selalu menyemangati dan selalu berkata “SABAR yah..” pada saya. Iya , saya tau memang dua hal itu yang sedang saya butuhkan. Semangat dari orang-orang sekitar dan kesabaran yang ekstra tinggi. Beberapa kejadian yang entah sengaja atau tidak sengaja membawa saya dan dia bertemu sepertinya tidak cukup untuk menjawab semua ini. Mengapa di waktu itu malah kekesalan yang saya dapati setelah apa yang saya inginkan terkabul. Mengapa ada perasaan tidak puas akan sesuatu yang mungkin memang saya harapkan bisa terjadi lebih dari itu. Saya masih mencari perasaan apa yang saya rasakan sebenarnya. Mencari heartbeat yang sudah cukup lama datang tidak beraturan. Saya bingung. Pada saat itu saya tidak berlari, tidak pula mengejar. Tapi, mengapa saya merasa sangat lelah ketika sampai di titik perjumpaan itu. Seperti ingin bicara “FINALLY, I”VE FOUND U” , tapi tak bisa. Seperti ingin bicara “hey,how are u? I’ve already missin u…” , tapi tak bisa. Seperti ingin berteriak, “HEY. DO SOMETHING with me please..” tapi tak bisa. Saya hanya terdiam di bawah kerindangan pohon, di tepi jalan yang tak begitu ramai, di samping tanah lapang yang dari kejauhan terdengar suara riuh rendah.. menatapnya.. bicara dan.. ingin lebih lama.. ingin sesuatu terjadi. Sesuatu yang mungkin telah saya harapkan sebelumnya. Ingin menjawab semua pertanyaan saya atas dirinya. Namun tak bisa. Saya merasa sangat lelah seolah berlari marathon yang entah kemana lintasan sebenarnya. Lelah. Tak bisa bernafas dengan tenang, saya sangat merasa ada yang menghalangi hati ini. Rasa penasaran yang begitu besar akan dirinya, rasa bosan, jenuh, lelah, bahagia, dan kesedihan. Semua itu terasa tercampur aduk tak beraturan dalam hati dan pikiran saya. Tak lama dan tak berarti mungkin. Saya berlalu bersama angin di ujung jalan itu , menelusuri anak tangga sambil memutar-mutar benda kecil di tangan, sambil berpikir apa yang baru saja saya lakukan!? Saya terus berlalu dan ternyata mata itu melihat langkah-langkah saya yang berjalan tak karuan. Namun saya enggan menatapnya kembali. Ketakutan akan kehilangan memang selalu ada. Saya tidak pernah tau apa langkah itu langkah terakhir yang saya lakukan dengan tujuan yang sama !? apa semua itu akan terulang.. dan mengapa penyesalan itu selalu ada. Keraguan akan semua yang memang belum pernah jelas.. memang, tidak pernah ada yang tau apa yang akan terjadi dalam 6 hari ke depan.. bisa saja semua ini berbalik menjadi kebahagiaan yang tak pernah saya duga. Hm, dan saya sedang mencoba untuk tidak berharap lebih pada apapun. Trying to face the real reality , and be strong

Tidak ada komentar: